Gemintang terdiam pilu,sinarnya yang riuh kini membisu.Pekat, bergulat dengan kelam yang berjelaga. Duduk termangu,tanpa kata..
Aku memandangnya dari balik jendela.inginku sekedar menjadi bulan yan g berpendar menemaninya,sekedar berbagi gula2 dan berbagi kisah lama..tapi kenyataan tak seperti angan yang dipahatkan.
Dirinya masih saja memandang nanar pada ujung2 tunas yang mulai kehijauan..Aku menunduk,terduduk.mencoba mengelupas kembali goresan2 angan tentang masa depan..menghibur jiwa yang mulai gulana.
Biarlah,akan tiba waktunya,kerlip itu terpancar kembali dgan indahnya,dan jika tak ada yang sanggup mewakilkan semua rasa,biarlah waktu yang menjawabnya,karena masa tak pernah berdusta.
Surakarta,.
00.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar