Senin, 25 April 2011

DALAM SEPERTIGA MALAM

Dalam sepertiga malam aku tersungkur di balik doa penuh air mata. Betapa tak terduga Ya Rabb hidup yang kau cipta, skenarionya begitu rapat, amat sempurna hingga tak sedikitpun aku mampu mengintipnya. Pun seakan bibir ini tak berhenti untuk meminta, mengulang-ulang kembali hingga mungkin Engkau bosan mendengarnya.Meminta dan terus meminta penuh rasa tak sabar untuk melihat hasil akhirnya.


” Aku ingin Kau bukakan pintu hatinya, Tuhan..”. Kata itu kuucap berulang-ulang.  Mungkin kau akan jengah dengan segala keluh kesah yang kuseru dalam doaku. Memang,aku tahu  makhluk macam aku, tak tahu malu mungkin Kau akan berkata seperti itu. Hanya bisa meminta, dan ketika Kau mengabulkannya, aku terbius denga tawa, meninggalkanMu begitu saja, dengan alasan yang sama, Lupa.

Ah, tapi jika aku tilik kembali daftar doaku, memang tak sedikit permintaan yang Kau kabulkan. Gratis, tanpa sepeserpun bayaran. Tapi aku masih saja geregetan, bagaimana tidak, satu doa  itu masih bertengger di daftar doaku, urutan teratas pula. Begitu susahnya kah Tuhan, Kau membuka pintu hati seseorang? Memberikannya hidayah dan mengembalikan ke jalan yang benar? Tidak bukan? Aku yakin, Kau adalah ahli membolak-balikkan hati. Tetapi, mengapa? untuk yang satu ini Kau tak jua mengabulkannya?

Adakah yang salah dengan doaku? Atau adakah yang kurang dengan ikhtiarku? Lalu, aku harus bagaimana? Agar Kau mengabulkannya? Taukah Tuhan, aku mulai putus asa, aku mulai jengah dan aku mulai lelah.

Dan dalam sepertiga malam itu, air mata masih akan terus mengalir pilu. Sekali lagi Tuhan, aku tak kan rela jika kau memberikan peringatan lewat sakit yang dideritanya. Tidak Tuhan, sudah cukup hati ini keriput melihatnya. Memandanginya yang mulai kurus kerontang, dengan senyuman sayu yang mengembang.

Tapi baiklah, jika memang begitu seharusnya. Aku akan terus meminta dan meminta. Meski aku tahu, Kau pasti bosan mendengar doa sumbang yang kulantunkan.

Dan kembali di sepertiga malam itu, biarlah bibirku mengatup pilu, bersama derasnya air mata. Setidaknya, masih ada harapan, dan aku yakin Kau adalah tempat meminta segala asa...

Surakarta, 14 April 2011
16.58
Disaat mood mulai kacau balau..>.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar