Rabu, 26 September 2012

SHE CALL HER " NDAN"

"Ndan"?Aku mengernyitkan dahi begitu membaca judulnya. Judul yang unik, dan baru pertama kali ini aku dengar. Dengan cover yang ceria aku mengira isinya adalah seputar cita-cita dan keinginan menggapainya. Atau malah cerita novel tentang bintang-bintang, karena di bawah judul itu ada sebait tulisan " Kerlip dan Pendar Bintangku".


Penasaran di buatnya aku segera membacanya. Sebuah buku dengan 153 halaman dan bercover menarik yang ditulis oleh sahabatku " Bintang Kirana"yang aku mengenalnya lewat pena dan sampai saat ini belum pernah bertemu dengannya.

Oke, halaman ix. Membuatku meneteskan air mata, haru sekaligus bangga. Yah, sahabatku ini adalah seorang dokter penderita SLE (Lupus), sebuah penyakit autoimun. Semua orang boleh punya alasan untuk menyerah, menyalahkan takdir, dan merutukki nasib. Tapi, sahabtku ini memang benar-benar luar biasa. Dia membuktikan kepada dunia, dirinya bisa, meskipun harus menjadi dokter tak berpasien seperti yang ditulisnya. Tapi dia mampu memberikan warna kepada dunia.

Kembali ke bukunya, buku ini bukan hanya sekedar kumpulan puisi dan liris, tetapi sebuah oase bagi jiwa-jiwa yang mulai kerontang, sebuah penyemangat ketika ingin berhenti berjuang. Dengan kata-kata yang digoreskannya dari jiwa, pun berhasil menyentuh jiwa pembacanya. Engkau seakan-akan berhadapan dengannya mendengarnya bercerita tentang kisahnya. Sungguh, luar biasa !!

" Ndan" ternyata itu adalah panggilan sayangnya kepada bundanya yang saat ini telah tenang di alam sana. Kerinduan akan bunda, rasa terimakasih yang teramat mendalam karena bundanya telah merawatnya. Sungguh kisah yang menawan dan mengharukan.

"Ingin kujenguk hatimu. Ada apa di sana? Tak ada rasa sesalkah atau kecewa kepadaku? Selama ini aku selalu membuatmu sedih dan letih, yang tak mungkin kubayar. Tapi, tak kutemukan setitik pun rasa itu di sana. Terbuat dari apa dirimu, hingga kau begitu cintanya kepadaku? Kau begitu agung untukku, Ndan"

Sebait puisi yang berjudul " MEMUJA" menjadi puisi favoritku. Dan lebih dari itu semua, dia mengingatkanku kepada seseorang, mama. Yah, tiba-tiba aku merindukannya. Jika dia memanggilnya " Ndan", aku memanggilnya " Mama".

Terimakasih "Ndan" , Terimakasih " Bintang Kirana"..:) 


4 komentar:

  1. Om don..terimakasih yaa..terimakasih bintang..terimakasih CENDOL..:)

    BalasHapus
  2. Ndan.. sosok yang saya kenal sejak 2008, hanya dalam tulisan,,, Nama sosok penulis yang Luar Biasa ini terukir selalu dalam ingatan, BKLP (Bintang Kirana Larasati Purbaningrum), sangat menyentuh ketika suaranya yang luruh mengabarkan bahwa dia merasa terbakar, dan tersenyum saat dia bercerita tentang kabarnya di Belanda. Ndan, sosokmu akan selalu aku Cari.....

    BalasHapus
  3. Bagaimana kabar Kirana skrg??

    BalasHapus